Akhir-akhir
ini lagi banyak drama maupun movie korea yang digembar-gemborin worth it buat ditonton.
Masih banyak yang nganggep kalo drama korea itu sebatas cinta-cintaan aja
padahal sebenernya banyak banget genrenya. Tulisan kali ini mungkin
pembahasannya agak serius soalnya semuanya datang dari keherananku yg pada nganggep
kalo pelecehan seksual terjadi karena korbannya mancing.
Btw, yang mau aku bahas kali ini nggak semuanya drama sih. 1 Drama korea dan satunya lagi Movie. Judul dari dramanya Link : Eat, Love, Kill. Sesuai namanya drama ini punya beberapa genre yaitu Slice of life, komedi, romance, dan drama. Lengkapnya bisa di cek aja deh sinopsisnya atau langsung nonton aja.
Di drama ini punya 1 Main Character perempuan yang bernama Da-Hyun ditempat kerjanya dia distalking sama salah satu cowok bernama Jin-geun. Stalking nya tu nggak cuman stalk sosmed. Tapi si Jin-geun ini ngepost foto Da-hyun di sosmed dan halu sebagai pacarnya Da-hyun, trus dia juga nguntit, ngasi hadiah-hadiah yang jatohnya kayak neror. Sampe ada masanya si Da-hyun ngelabrak ni cowok tapi tetep aja si cowok nggak tau diri. Karena suatu alesan Da-hyun ini pulang ke kampung dan tinggal di rumah ibunya. Bahkan si Da-hyun dikuntit sampe ke kampungnya loh. Nggak tanggung-tanggung dia dikejar sampe masuk rumahnya, di pukul, di lempar sama ni cowok. Dan berakhir dia nggak sadarkan diri. Begitu bangun dia kaget liat si Jin-geun udah berlumurran darah. Jadi anggepannya dia mbunuh Jin-geun secara nggak sadar. Tapi dalam keadaan sadarpun kita semua sama-sama tau klo tindakannya itu cuma buat membela diri. Jadi setelah kejadian malem itu dia nganggep dirinya sendiri seorang pembunuh.
Trauma
yang dialami Da-hyun sama ibu dan neneknya nggak main-main. Awalnya digambarkan
secara nggak sengaja mereka bertiga bawa senjata semacam pentungan, sekop sama
palu sehingga disebut membahayakan warga sekitar, sampe mereka dibawa ke kantor
polisi. Tapi lama kelamaan ibunya Da-hyun secara sadar selalu bawa senjata buat
jaga-jaga. Dan juga ada beberapa kebiasaan yang cukup bikin capek. Mereka kmana
mana harus bertiga, sesimple mau jogging harus bertiga. Dan terbiasa bersembunyi
pas ada mobil polisi karena udah bunuh Jin-geun.
Oke, moving on ke movienyaa. Movie ini barusan rilis sih dan dah banyak banget cuplikan-cuplikan quotesnya di sosmed. Movienya berjudul 2037.
Genre movie ini drama, dari awal sampe akhir nunsa filmnya sedih banget, apalagi covernya punya background dalam penjara jadi kita semua tau kalo movienya nggak akan happy ending. Main Character di movie ini juga seorang perempuan bernama Yoon Young.
Si Yoon-young ini
digambarkan masih sekolah tapi dia mutusin buat nggak sekolah karena kesulitan
ekonomi dan juga dia harus ngerawat ibunya yang tuli. Meskipun tuli, ibu Yoon-young
ini masih punya fisik yang cukup kuat buat kerja. Jadi ibu Yoon-young ini kerja
jahit gitu, di awal film ditunjukan dia punya bos yang pengertian dan sabar
menjaga ibu Yoon-young. Tapi itu semua salah. Berawal dari bosnya yang muji
foto Yoon-young trus dia nerocos tentang dia yang pingin nikahin Yoon-young. Spontan
ibunya Yoon-young yang tuli ini paham kalau anaknya lagi dilecehkan secara
seksual sama bos nya dan langsung nampar bosnya. Scene berpindah ke tepat kerja
Yoon-young di sebuah cafe. Bos nya dateng ke cafe buat beli kopi, tapi kayaknya
bukan itu niat sebenernya. Dan bener aja pulang kerja di malem hari Yoon-young
dikuntit sama ini bos laknat. Dan kita semua udah bisa tebak apa scene selanjutnya.
Setelah selesai melecehkan Yoon-young bos ini malah ngancem Yoon-young. Kalo
sampe dia lapor ibunya atau ke polisi, nyawa ibunya bakal kelar, atau
setidaknya ibunya bakal dilecehkan juga. Yoon-young yang sayang banget sama
ibunya secara sadar langsung nimpuk kepala bos laknat itu pake paving sampe
otaknya ancur (emang punya otak?). Singkat cerita akhirnya dia masuk penjara
dan didakwa 1 tahun penjara dengan tuntutan pembunuhan. Tappii ternyata dia
juga hamil. Nangis bgt nggak sih?
Dari
serial dan movie tadi ada banyak banget kesamaan.
Q
: Kenapa korban kekerasan seksual
tidak berani melapor ?
A
: Dari pengalaman Yoon-young melapor
cuma akan membahayakan diri sendiri dan juga ibunya. Korban punya anggota
keluarga yang akan diteror sama si pelaku. Ketika sudah melapor pun, kadang buki
tidak cukup unuk menuntut pelaku, belum lagi kalo pelaku punya duit atau
jabatan. Ketika berhasil dituntut pun hukuman yg diberikan nggak setimpal. Misal
untuk kasus stalking/dikuntit cuman didenda, kasus pelecehan seksual cuman 1-2
tahun bahkan ada yang itungan bulan. Setelah keluar dari penjara? Bisa aja
nyawa korban kembali terancam.
Q
: Kenapa korban memilih membunuh pelaku ?
A
: Selain untuk melindungi diri sendiri
dan kelurga, korban juga tidak punya pandangan tentang hukum dan juga ketidakpercayaan
terrhadap peradilan. Jadi yang penting orang disekitarnya aman.
Pandangan
aku terhadap drama dan movie ini konflik ke-2 nya digambarkan sesuai sama
stereotype yg ada. Dimana kekerasan seksual hanya terjadi ketika malam dan ketika
korban memakai pakaian yg minim. Memang kesempatan pelaku beraksi dimalam hari
sangatlah besar tapi tidak jarang peelecehan terjadi dimanapun dan kapanpun.
Stereotype yang muncul “karena korban memakai pakaian yang minim” diperlihatkan
di movie 2037 ketika si bos berkunjung ke cafe Yoon-young dan memandangi kaki
Yoon-young yang memakai rok sekolah diatas lutut. Seolah-olah si bos tergoda
oleh pakaian Yoon-young yang minim, padahal kita semua sama-sama tau kalau niat
bos datang ke cafe sudah nggak baik, semenjak bos itu ngoceh ke ibu Yoon-young
buat nikahin bos sama Yoon-young.
Oke mungkin itu aja secuil pandangan ku tentang Drama dan Movie yang lagi sliweran di timeline ku, semoga seneng bacanya dan dapet sesuatu dari tulisanku hehe.
_bye.
0 Comments