Udah
akhir tahun aja coy. Setahun penuh rasanya nggak ngapa-ngapain, merasa setahun
ini nggak mencapai apapun. Ya sejujurnyaa walaupun nggak pandemi, aku memang
nggak punya resolusi apapun, nggak membatasi tahun ini harus ini harus itu, cuman
bedanya tahun ini lebih disemangatin aja supaya nggak ngapa-ngapain, stay at
home, duduk manis menanti update-an drakor wkwkwk.
Btw,
ngomongin drakor pastinya saat ingin menonton juga pilih-pilih dong yaa, ntah
itu genrenya atau sekedar ngikutin idolamu yang main di drakor itu. Semua itu
tergantung keputusan mu, ketika sudah selesai episode 1, apakah ada keinginan
melanjutkan episode 2 dan 3 itu juga keputusanmu. Lalu kenapa kamu memilih ?
Pastinya tertarik dong yaa, tertarik untuk melanjutkan atau pun tertarik oleh drakor
lain dan memilih untuk tidak menonton kelanjutan drakor sebelumnya. Ingat,
kamu melakukan itu dengan penuh kesadaran.
Tapi
nggak tau kenapa saat ditanya mengenai pilihan hidup yang sekarang, aku justru
berteriak :
“Orang
tuaku memilihkan jalan ini untukku.”
Saat
ditanya kenapa, aku menjawab :
“Karena
ini jalan yang diinginkan orang tua ku, aku ingin berbakti, aku tidak ingin
membantah, aku ingin membuat mereka bahagia.”
Kemudian
berhenti disitu, padahal banyak banget usaha yang udah ku lakuin tanpa sepengetahuan
‘mereka’.
Contohnya,
sejak kecil aku ini punya banyak banget keinginan. SMP aku merengek pengen melanjutkan
ke penerbangan. Yaa, aku pengen jadi pilot (saat itu). Tapi ketika orang tuaku
berkata tidak. Aku hanya menurutinya nggak berani nanya kenapa dan bagaimana caranya
supaya diijinkan. Yaa karena sejak kecil diajarkan membantah itu bukan hal yang
baik.
Tapi,
seiring berjalannya waktu jiwaku merasa kosong, nggak tau mau kemana.Seperti di
setir oleh ‘mereka’. Berkali-kali punya keinginan tapi ‘mereka’ nggak pernah men-support
aku. Mereka selalu berkata TIDAK. Kemudian yang aku lakukan hanya menyalahkan ‘mereka’
mengutuk mereka karena mengurungku di rumah. Melarangku melakukan hal yang mau
aku lakuin.
Saking
capeknya ngeluh, akhirnya aku beranikan diri nanya ke diri sendiri. Apa mungkin
aku yang salah?? Mungkin aja tujuan mereka ngelarang itu buat memastikan aku
itu serius apa nggak sama pilihanku itu. Alih alih memohon aku malah langsung
balik kanan bubar jalan.
Katanya
ridho Allah itu ada jika ada ridho orang tua. Kata itu terus melekat, bikin aku
takut menjalani apa yang aku yakini.
SEPERTINYA
AKU INI HANYA ORANG YANG MUDAH MENYERAH.
Yaa,
aku ini sebenarnya mudah menyerah, berlindung dibalik kata “nggak boleh sama
bapak.” Padahal kalau aku berusaha meyakinkan, mereka pasti juga akan setuju.
Q
: Terus kenapa kamu masih tidak berani menolak pilihan ‘mereka’?
Ya
mungkin salah satunya ketakutan untuk tidak dibiayai kan?? Sebenarnya aku punya
kabar baik dan buruk untuk disampaikan.
Kabar
Baiknya, ITU TIDAK MUNGKIN TERJADI. Sebagai orang tua yang bertangguang jawab,
walaupun mereka tidak suka akan pilihanmu, mereka akan coba menerimanya. Tapi,
kabar buruknya TANGGUNG JAWABMU MENJADI LEBIH BERAT. Kalo kamu gagal kamu akan
disalah-salahkan seumur hidupmu. ‘Mereka’ akan menggerutu “Apa kata mama dulu
pilihan mama pasti yang terbaik.”
Tapi
ketika pilihan ‘mereka’ gagal, apakah ‘mereka’ mau DISALAHKAN??
A
: Orang tuaku sih terserah aku mau jadi apa, tapi kayaknya aku nggak diijinin
kerja disana, soalnya peluang kerjanya cuma SEDIKIT.
Hei,
buat apa kamu percaya sama orang yang nggak percaya sama kamu?
Ntah
peluangnya 2%, 1% atau 0,001% pun aku percaya kamu bisa jadi bagian dari
SEDIKIT peluang itu. Sebaliknya, orang yang berkata JANGAN ketika peluang mu
hanya sedikit adalah orang pertama yang harus kamu teriakin kenceng ke telinga
mereka “TUH KAN, AKU BISAAA!!!”
Agak
disayangkan kalau kamu meng-iya kan itu tanpa mendengar dirimu terlebih dahulu.
Hidupmu itu punyamu, kamu yang jalani, kamu yang rasakan. Cari orang yang tepat,
karena banyak orang di dunia ini yang akan tetap bertepuk tangan walaupun
jalanmu salah. Alhasil kamu nggak tau jalan yang kamu lalui itu bener atau
nggak.
Wait….
Bener dan salah, apa parameternya? Apakah bener dan salah itu absolut?
Yaa, mungkin lain kali deh aku ngomong masalah ini, mataku udah kabur liat layar laptop nge-glitch. Bye-
0 Comments