Setelah
selesai mengurusi drama pemberkasan aku putuskan buat certain apa-apa aja drama
yang aku lewati selama skripsi. Untuk sekedar evaluasi dan berharap tulisan ini
bisa nambah pandangan buat yang mulai nulis skripsi.
SKRIPSI…..
kata itu udah jadi momok buat aku semenjak semester 5. Apalagi banyak mahasiswa
ambis di sosial media yang bilang mereka menyiapkan judul mereka saat semester
5 bahkan ada yang lebih awal lagi. Apakah itu salah??? Nggak juga. Hanya saja aku
ngerasa “apa iya aku harus persiapkan secepat itu juga?” dan perasaan takut
lulus telat bikin aku mau nggak mau harus serius mikirin judul.
SKRIPSI
adalah akumulasi dari beberapa mata kuliah (Selanjutnya akan disebut matkul) yang
sudah dipelajari, Metodeologi Penelitian, Statistika (kalau penelitian
kuantitatif), Pemahaman individu non-tes (kalau penelitian kualitatif), dan lain
sebagainya. Padahal semenjak tengah semester 2 perkuliahan dilaksanakan online.
Alhasil aku menyepelekan beberapa matkul yang penting seperti diatas.
Pembagian Dosen Pembimbing
Pembagian
Dosen Pembimbing (yang selanjutnya akan disebut Dosbing) ini mungkin berbeda
metodenya pada setiap universitas. Kalau ditempatku kita diberi link google
form dan bisa memilih 2 Dosbing sesuka hati kita, tapi pada saat pembagian entah
apa metode yang dipakai aku tetep nggak mendapatkan dosbing yang aku pilih dan nggak
banyak dari temenku yang beruntung dapat dosbing yang sesuai dengan keinginan
mereka.
Bagaimana
caraku memilih Dosbing?
Selama
perkuliahan seringkali kita berdiskusi di kelas, saling sapa dengan dosen di
koridor dan mungkin aja ada yang saling follow di sosmed. Menurutku mengenali
pribadi dosen itu sangat penting untuk proses bimbingan apalagi kalau
mengetahui kepakaran beliau. Hal itu sangat membantu untuk pengajuan judul.
Terus
apa yang dilakukan kalau Dosbing tidak sesuai keinginan?
Mungkin
memang agak klise, tapi menurutku harus dijalani dulu. Selalu ada alasan kenapa
kita tidak memilih dosen tersebut sebagai dosbing. Kalau aku saat itu juga
bertanya-tanya “kenapa ya aku nggak memilih beliau-beliau ini?” padahal setelah
bimbingan, cara beliau membimbing berbeda dengan perkuliahan di kelas.
Tapi
kalau benar-benar tidak cocok dengan Dosbing yang dipilihkan?
Kalau
ini mungkin alasannya sangat subjektif jadi menurutku harus ada diskusi dengan
pihak2 prodi.
Pengajuan Judul
Fase
ini menurutku sangat penting menentukan gimana kedepannya. Bener-bener harus
punya alesan kenapa tertarik dengan topik itu, dan karena ini penelitian maka aku
sebagai peneliti nggak boleh subjektif semua harus by data. Bulan November 2022
aku tertarik banget buat neliti stereotype gender dengan metode kualitatif
sesimple karena aku nggak suka angka. Mulailah aku cari data di sekolah, wawancara
& observasi. Inilah kesalahan yang mengawali kemacetanku saat mengerjakan
skripsi. Data yang aku dapatkan ternyata nggak sesuai ekspektasi. Kalau nggak
ada masalah itu kenapa harus diteliti? Tapi aku tetep kekeuh pingin neliti itu
jadi aku cari di sekolah lain, tapi ternyata sama aja datanya nggak sesuai
ekspektasiku. Akhirnya aku sadar kalau sebenarnya aku terlalu idealis aja dan
mengada-ada. Aku nerapin pemikiranku selama sekolah dulu ke siswa sekarang yang
mana udah beda jaman.
Setelah
di tampar dengan ekspektasiku sendiri aku berhenti mikirin skripsi selama
kurang lebih 2 bulan, dengan alasan sibuk KKN. Selama KKN ada aja yang ngerjain
skripsi di posko, ini bikin aku dan beberapa temenku jadi overthinking. Akhirnya
begitu kelar KKN aku langsung gas in curhat ke dosbingku tentang data yang aku
dapet kemaren. Kebetulan banget kepakaran beliau ada di perlindungan perempuan
dan anak jadi percakapan kami sangat nyambung. Beliau langsung membantuku
merumuskan judul yang kebetulan saat itu beliau meneliti topik yang sama. Topik
yang mau diteliti itu tentang Cyber Grooming. Karena topik ini masih tergolong
baru dan jurnalnya nggak terlalu banyak beliau nggak segan2 berbagi jurnal dan aku
sangat bersyukur. Setelah itu aku langsung di arahkan untuk segera ambil data
pra-penelitian dan setelah itu judulku langsung diACC.
Sebelum
lanjut ngerjain Bab 1 aku usahain untuk bikin planner target aku kelarin tiap
babnya tujuannya biar aku on track dan bisa kira-kira mau wisuda dibulan apa. Malah
aku punya ambisi kelarin babnya sebelum tanggal yang aku buat sendiri.
BAB I
Sebelum
nulis latar belakang aku cari referensi sebanyak-banyaknya ke perpustakaan kampus.
Untuk yang males ke perpustakaan selama kuliah, kalian harus coba ke perpus. Menurutku
ini sangat membantu. Dan kalo ke perpus jangan Cuma baca2 atau foto2 skripsi kakak
tingkat aja. Kalo dibaca doang ntar bakal lupa dan kalo di foto doang ntar gak
bakal dibaca. Lha terus harus gimana?
Pas ke
perpus wajib bawa buku dan pulpen, cari referensi yang kalian butuhkan khususnya
skripsi dengan judul serupa. Kalo punyamu meneliti korelasi cari skripsi yang korelasi,
begitu pula jumlah variabelnya cari yang sama. Trus tinggal diutek2 variabelnya
dan dianalisis perbedaan dari skripsi yang kalian baca itu apa aja. Setelah itu
langsung bikin struktur latar belakangmu sendiri.
Misalnya
:
-
Pendahuluan tentang internet
-
Fenomena yang terjadi di internet yang
berhubungan dengan variabel Y
-
Definisi variabel Y
-
Dampak variabel Y
Dalam
penulisan latar belakang ini harus nyambung antara satu variabel dan variabel
lainnya. Alhamdulilah Bab 1 bisa kelar sehari lebih cepet.
BAB II
Ngerjain
Bab ini menurutku bikin ngos-ngosan si. Karena skripsiku ini ada 3 variabel dan
satu variabelnya itu topik yang masih anget jadi belum banyak jurnal yang bahas
itu. Syukur2 bisa dapet bukunya juga tapi basa enggres hikks :’(
Bener-
bener sambat pas bab 2 ini karena emang banyak banget, aku targetin 3 minggu
buat ngerjain ini termasuk bimbingan dan revisiannya karena rencanaku ngerjain 1 variabel perminggunya tapi ternyata bisa kelar 2 minggu aja, alhamdulilah bersyukur banget aku.
BAB III
Pas
ngerjain bab 3 ini aku inget lagi pertengahan puasa, otak bener-bener gabisa
dipake mikir dalam keadaan panas tenggorokan kering kerontang. Jadi pas itu
mutusin ngajak temen (Anna) ke perpuda buat ngadem. Di bab 3 ini aku terkendala
banget sama kapasitas otakku yang pas-pasan ini. Kayak yang aku bilang tadi pas
matkul metopen aku nggak begitu serius jadi bingung aja bedanya metode ini sama
itu apa? Sampelnya gimana dan segudang pertanyaan lain. Mungkin temenku (Dian)
dah panas aku kebanyakan nanya pas bab ini. Dan mungkin Anna dah capek ngekor
aku muter sana muter sini sampe ketiduran di perpusda (So sorry). Jadi aku
bener-bener hati2 milih metode dan Teknik sampling biar nanti nggak nyesel dan ribet
sendiri pas penelitian. Bener2 ngang ngong padahal aku udah pernah dapet matkul
ini. Jadi aku niatin buat baca2 lagi. Alhasil aku dapet metode yang cocok dan
kelarin bab 3 hanya seminggu langsung ACC. Setelah itu langsung lanjut bikin
intrumen penelitian karena aku pake metode kuantitatif.
Oh
iyaa karena ini aku berupa layanan bimbingan klasikal jadi aku harus bikin Rencana
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (Selanjutnya akan disebut RPL).
Keinget pas ngerjain bab 2 ku kira itu uda yang paling waaahhh ternyata nggak. Selama
pembuatan Skripsi sejauh ini aku selalu tidur teratur nggak pernah bela-belain
begadang karena sekali begadang aku gaakan bisa tidur beberapa hari jantung auto
dag dig dug derrrr. Naah pas bikin RPL ini aku bener2 nggak tidur karena harus
mikirin materi gimana yang nggak mbosenin, medianya gimana, dan ice breakingnya
apa T_T harus kelar banget soalnya paginya mau healing sama temen-temen ke
pantai jadi nggak mau kebeban RPL yang belom kelar.
Sebelum
lanjut penelitian aku harus ngurus surat ijin penelitian ke dinas yang
itungannya jauh juga si.
PENELITIAN
Penelitianku
itu mepet sama libur kenaikan kelas. Jadi bener-bener ngos2 an karena ada
beberapa kali pertemuan. Untung ada anna yang senantiasa menemani wkwkwk. Soalnya
ngerasa beruntung banget punya temen yang bisa nemeni pas lagi skripsian. Proses
penelitian berjalan ngos2 an dan ugal2 an.
BAB IV - Selesai
Tiba
saatnya olah data SPSS. Nyesel dulu pas matkul Statistika tidur. Alhasil nanya
Dian cara olah data SPSS tapi dengan laknatnya dia malah nawarin harga joki SPSS.
Tapi Cuma bercanda sih, dia mau bantu kok, tapi dengan tidak ramah, bintang 1
pokoknya wkwkwkwk. Baru kali ini semasa hidupku belajar tapi ngerasa ngang
ngong. Diajarin sekali lupa, lupa, dan akhirnya aku minta link ke dia. Yang padahal
banyak banget video yang ngajarin SPSS berseliweran. Karena pada dasarnya
skripsiku dan dia beda jadi aku harus cari2 sendiri lagi rumus SPSS yang lainnya.
Kelar
ngerjain bab 4 aku langsung gass bab 5 dan lampirannya. Dan ini yang bikin aku
tercengang. Dari 211 halaman 104 nya itu cuma lampiran doang, kebayang banyaknya
kayak apa T_T
Setelah
kelarin semuanya aku langsung bawa buat bimbingan dan langsung ACC ditanggal 20 Juni 2023.
PRA-SIDANG
Begitu
tau aku ACC besoknya aku langsung urus pendaftaran sidang yang lebih drama dari
skripsinya sendiri. Ribet dah riweuh. Harus bolak balik bank dan Bagian Keuangan
(Selanjutnya disebut BAUK) bolak-balik ngeprint dan ngejar dosbing buat TTD karena
takut ketinggalan sidang. Dan ternyata jadwal sidangku jatuh sebulan kemudian
20 Juli. Begitu penguji 3 terlihat hilalnya aku langsung mengurus berita acara
tapiii ternyata H-2 sidang penguji 3 tersebut diganti, alhasil aku harus ngeprint
lagi dan minta berita acara yang baru. H-1 Sidang ternyata penguji 1 ku beliau berhalangan
hadir dan diganti lagi. Aku kembali mengurus berita acara dan lembar
persetujuan.
Apa
yang disiapkan sebelum sidang?
PPT
aja, selebihnya mental yang kuat dan hati yang ikhlas.
Jujur
sebelum sidang aku menyadari banyak banget kekurangan yang ada di skripsiku. Tapi
skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai 😊
SIDANG
Mungkin
pelaksanaan sidang skripsi itu beda2 disetiap univ. Aku saat itu kebagian
jadwal paling pagi jam 8 sampai jam 9. Sekali lagi semuanya nggak sesuai sama
ekspektasiku. Kita hanya bisa merencanakan tapi Allah yang menentukan. Intinya bener2
nggak bisa di gambarkan dengan kata2 hari itu sangat chaotic. Kelar sidang aku
memastikan ke dosen apa aku ini lulus? Karena memang aku bener2 nggak puas
dengan hasilnya. Alhasil beliau meyakinkanku kalau aku lulus, dan tidak perlu
khawatir dengan kekurangan di skripsiku karena bisa di perbaiki dengan revisi.
Setelah
sidang malamnya aku langsung gass revisian karena takut lupa dengan bagian2
yang direvisi. Paginya langsung bimbingan dan hari-hari berikutnya mengurus
berkas yudisium yang nggak kalah hecticnya dengan daftar sidang.
Yang
bilang aku beruntung karena dosbing ku, aku juga bersyukur bisa dibimbing oleh
beliau. Aku merasa punya privilege buat nyelesaiin skripsi dengan cepet.
Buat
yang bingung ngerjain skripsi mulai dari mana, mulai dari baca2 skripsinya
kakak tingkat dulu. Nanti pasti dapat gambaran kok.
Semangatt
yak yang masih skripsian semoga ACC selalu hehe..
_bye